Perbedaan switch layer 2 dan 3 - Switch adalah bagian mendasar dari jaringan apa pun, penting bagi Anda sebagai IT profesional untuk memahami peran switch dalam sebuah jaringan.

Untuk memahami perbedaan switch Layer 2 dan 3, Anda juga perlu mengetahui perbedaan antara Layer 2 dan Layer 3 dalam model layer OSI.


Perbedaan switch Layer 2 dan 3

Model jaringan OSI mendefinisikan susunan atau lapisan dengan nama “Layer”. 

Layer 2 dari model OSI dikenal sebagai lapisan data link. Protokol Layer 2 yang paling umum adalah Ethernet. 

Perangkat dalam jaringan Ethernet diidentifikasi oleh alamat MAC (kontrol akses media), umumnya di-hardcode ke perangkat tertentu dan biasanya tidak berubah.

Sedangkan Layer 3 adalah lapisan jaringan dan protokolnya yakni Internet Protocol atau IP. 

Perangkat dalam jaringan IP diidentifikasi dengan alamat IP, yang dapat ditetapkan secara dinamis dan dapat berubah seiring waktu.

Umumnya, perangkat jaringan yang paling terkait dengan Layer 3 adalah router, memungkinkan Anda untuk menghubungkan perangkat di jaringan IP berbeda.


Definisi Switch

Switch adalah salah satu pemandu traffic pada sebuah jaringan, dan biasanya beroperasi pada Layer 2. 

Memungkinkan koneksi beberapa perangkat yang terjangkau oleh LAN serta mengurangi domain yang menumpuk dengan menggunakan paket switching. 

Cara kerjanya memeriksa isi header paket, sebuah switch membuat tabel alamat MAC dan port fisik yang sesuai pada switch kemudian membuat keputusan tentang mengarahkan paket ke akses yang dituju.

Selanjutnya, ketika sebuah paket tiba di switch, switch memeriksa header paket untuk menentukan tujuan, berinteraksi dengan tabel alamat MAC dan port fisik yang sesuai, membuat keputusan port fisik mana yang akan dikirim.


Switch bisa menjadi sedikit lebih rumit saat Anda menggunakan VLAN (Virtual LAN) Hal itu karena switch memiliki perbedaan LAN dan VLAN, dalam pengaturannya.

VLAN memungkinkan Anda untuk membuat komponen dari satu perangkat fisik ke dalam jaringan yang berbeda, pada dasarnya memisahkan satu jaringan perangkat yang terhubung secara fisik menjadi beberapa jaringan logis yang tidak dapat berkomunikasi secara langsung satu sama lain.

VLAN juga mendukung salah satu prinsip desain jaringan yang baik, segmentasi jaringan.

Berkaitan tentang cara kerja switch, ada baiknya Anda haru mengetahui perbedaan hub, router, switch.

 

Cara Kerja Switch

Dua perangkat yang saling berkomunikasi pada sebuah jaringan, tentu  harus memiliki alamat IP serta terkait dengan Layer 3 (Layer IP), dan alamat MAC terkait dengan Layer 2 (Layer Ethernet).

Dahulu, sebelum adanya switch yang mampu mendukung VLAN, satu-satunya cara untuk dua perangkat di jaringan Ethernet Layer 2 yang terpisah adalah dengan diarahkan di antara kedua jaringan tersebut. 

Pengarahan tersebut dilakukan oleh perangkat Layer 3 yang disebut router.


Seiring kemajuan teknologi jaringan dan adanya VLAN, switch  dapat dikelola dengan baik untuk menghubungkan dua perangkat pada jaringan Ethernet yang terpisah. 

Itu juga mengurangi pengeluaran daripada harus membeli switch yang berbeda pada setiap jaringan ethernet. 

Perangkat yang terhubung ke dua VLAN terpisah masih perlu berkomunikasi melalui perangkat Layer 3, yang sebagian besar jaringannya dikerjakan oleh router.


Kemudian muncul switch Layer 3. Perangkat ini beroperasi pada Layer 2 dan Layer 3, memungkinkan perangkat yang terhubung ke VLAN yang berbeda untuk berkomunikasi satu sama lain tanpa melalui router khusus.

Gambar diatas adalah informasi tentang terminologi yang digunakan untuk menjelaskan lalu lintas yang pada jaringan di Layer 3. Pengarahan hanya dilakukan oleh switch tanpa menggunakan router khusus.

Jadi apakah berarti semua switch Layer 3 juga selalu berfungsi sebagai router? Jawabannya, belum tentu.

Hanya karena perangkat berkemampuan Layer 3, tidak berarti perangkat tersebut melakukan pengarahan. 

Sebagai administrator jaringan, Anda perlu mengkonfigurasi perangkat untuk merutekan lalu lintas antar VLAN jika itu yang Anda inginkan. 

Anda dapat memiliki switch berkemampuan Layer 3 yang beroperasi dalam mode Layer 2 saja.

Dengan fungsionalitas sebagian besar switch terkelola saat ini, menjadikan switch Anda sebagai perangkat Layer 3 adalah opsi di semua switch.

Lalu, apa yang terjadi ketika switch Layer 3 menerima paket dari perangkat akhir? Saat memeriksa header paket, jika paket itu ditujukan untuk VLAN lain, switch Layer 3 mengirim paket ke lapisan perutean. 

Kemudian, keputusan dibuat pada lapisan perutean Layer 3 dimana tugasnya adalah mengirim paket. 

Switch berkomunikasi dengan alamat MAC untuk memutuskan port mana yang akan mengirim paket keluar.


Seperti itulah switch membuat keputusan perutean pada lalu lintas dan beroperasi pada Layer 3.

 

Kapan Harus Menggunakan Switch Layer 3?

Berbicara tentang kapan menggunakan switch Layer 2 atau Layer 3 bergantung pada ukuran, kompleksitas, dan persyaratan keamanan dari jaringan yang Anda kelola.

Saat merancang topologi jaringan, pertimbangkan beberapa hal berikut:

• Apakah jaringan Anda membutuhkan lebih dari satu VLAN? Switch Layer 3 berguna ketika Anda memiliki lebih dari satu VLAN dan perlu berkomunikasi satu sama lain.

• Apakah jaringan Anda terdiri dari puluhan, ratusan, atau ribuan pengguna? Seiring bertambahnya ukuran jaringan, Anda akan memerlukan lebih dari satu switch untuk menghubungkan semua pengguna secara fisik. Dalam kasus ini, Anda mungkin memerlukan campuran switch Layer 2 dan Layer 3 (sakelar, router khusus, atau firewall) untuk menjalankan fungsi Layer 3.

• Apakah kebijakan keamanan Anda mengharuskan aturan kontrol akses antar perangkat di jaringan yang berbeda, atau melakukan inspeksi paket mendalam pada lalu lintas antar jaringan? Jika demikian, memiliki firewall yang menjalankan fungsi Layer 3 akan sangat cocok.

• Bagaimana rencana Anda untuk mengelola infrastruktur jaringan? Dengan diperkenalkannya switch Layer 3, dimungkinkan untuk mengurangi jumlah perangkat yang digunakan di jaringan Anda, dapat menyederhanakan beberapa manajemen perangkat, termasuk hal-hal seperti patching dan update.

 

Kelebihan dan Kekurangan Switch Layer 3

Mengapa memilih untuk menggunakan switch Layer 3? Apa kelebihan serta kekurangannya? Berikut adalah penjelasan lengkapnya:

Kelebihan Switch Layer 3

• Dalam kebanyakan kasus, switch Layer 3 mengurangi jumlah perangkat jaringan yang diperlukan untuk memantau, mengelola, dan memelihara hal tersebut tentu akan memangkas biaya dan waktu Anda.

• Mengurangi atau menghilangkan kebutuhan akan router khusus di jaringan Anda dengan mendorong fungsi Layer 3 ke firewall atau switch Layer 3.


Kekurangan Switch Layer 3

• Meskipun switch Layer 3 memiliki harga yang lumayan, jika anggaran Anda terbatas, Anda akan sedikit kesulitan untuk mencari switch layer 3 dengan budget yang sedikit 

• Jika ukuran jaringan Anda relatif kecil, menambahkan switch Layer 3 justru akan menjadi rumit karena tidak terlalu banyak memberi manfaat.

 

Apa Kegunaan router?

Dengan semua pembahasan tentang perbedaan switch Layer 2 dan 3 di atas, apakah hal itu membuat router sudah ketinggalan zaman? 

Di sebagian besar jaringan kecil hingga menengah, router untuk komunikasi intra-kantor sudah tidak lagi diperlukan.

Misalnya, jika Anda menempatkan pengguna Anda pada VLAN terpisah dari infrastruktur jaringan Anda seperti server, maka perutean lalu lintas antara pengguna dan server dapat dilakukan pada switch Layer 3 atau firewall. Tidak memerlukan router lagi.

Namun router tetap memiliki peran penting dalam banyak jaringan bisnis, terutama untuk komunikasi di luar jaringan lokal. 

Menghubungkan ke kantor jarak jauh atau internet memerlukan koneksi ke jaringan non-Ethernet, seperti yang disediakan oleh ISP Anda, dan itulah peran router sesungguhnya. 

Router juga dapat ditemukan di jaringan perusahaan yang lebih besar di mana router seringkali dibutuhkan fungsinya.