Serverless computing - Serverless computing adalah model komputasi di mana Anda dapat menjalankan kode tanpa harus mengelola infrastruktur server secara langsung. 

Dalam era transformasi digital saat ini, model komputasi telah mengalami perubahan yang signifikan, membawa konsep baru yang membebaskan pengembang dari kerumitan infrastruktur. 

Salah satu konsep yang muncul dengan kuat adalah "serverless computing". Meskipun namanya mungkin menimbulkan pertanyaan, serverless computing sebenarnya tidak berarti tanpa server sama sekali, tetapi lebih kepada pendekatan dalam mengelola infrastruktur teknologi informasi pada server. 

Ayo kita telusuri bersama konsep serverless computing secara mendalam, menggali bagaimana model ini beroperasi, unsur, serta kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. 

 

Apa Itu Serverless Computing 

Pada dasarnya, serverless computing adalah wujud perkembangan teknologi yang termasuk dalam komputasi cloud. Anda dapat membuat aplikasi web dengan menggunakan konsep serverless computing. 

Dengan memahami konsep serverless computing, Anda sebagai pengembang atau tim IT tidak perlu repot-repot memasang server, memasang  sistem manajemen server, dan meningkatkan atau mengurangi server sesuai kebutuhan. 

Sederhananya, Anda selaku pengguna yang memanfaatkan serverless computing ini hanya perlu menunggu hasil, karena semua manajemen server akan diambil alih langsung oleh penyedia layanan cloud.  

 

Unsur-unsur Serverless Computing 

Pada serverless computing yang semakin berkembang, terdapat sejumlah unsur yang bekerja bersama untuk menciptakan struktur dasar model komputasi yang inovatif ini. 

Memahami unsur-unsur serverless computing ini adalah kunci untuk Anda memahami penuh pendekatan serverless. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa unsurnya, diantaranya sebagai berikut:

 

Cloud computing 

Unsur cloud computing yang pertama adalah cloud computing. Pada unsur ini, penyedia cloud mengelola seluruh infrastruktur dan menangani tugas operasional sistem seperti pemeliharaan sistem dan skalabilitas data.

Hal ini disebabkan fakta bahwa komputasi tanpa server sebenarnya berjalan dalam infrastruktur cloud computing dan fungsi atau layanan yang dibangun dalam layanan ini dijalankan di media cloud yang dikelola oleh penyedia cloud. 

Dengan dukungan dari cloud computing, pengembang tidak perlu lagi mengelola server fisik secara langsung, melainkan hanya perlu fokus pada pengembangan dan penulisan kode aplikasi.

 

 API 

Layanan API (Application Programming Interface) juga menggunakan teknologi aplikasi pemrograman antarmuka/interface yang berfungsi untuk menghubungkan berbagai komponen aplikasi.

API menawarkan keunggulan bahwa aplikasi atau situs web untuk berinteraksi dengan berbagai layanan atau komponen yang terdapat dalam infrastruktur cloud. 

Dengan kata lain, API digunakan untuk mengakses dan mengontrol fungsi serverless/tanpa server agar lebih praktis. 

 

Penyimpanan objek 

Penyimpanan objek adalah cara untuk menyimpan data dalam bentuk objek di dalam serverless computing. 

Objek ini dapat berupa berkas, gambar, video maupun data lainnya. Penyimpanan objek memberikan cara efisien dan skalabel untuk mengelola data yang diperlukan oleh aplikasi serverless.

 

Kelebihan Serverless Computing 

Serverless computing menawarkan sejumlah kelebihan yang telah menjadikannya pilihan yang populer untuk pengembangan aplikasi modern. Berikut adalah beberapa kelebihan serverless computing serta penjelasannya:

Tarif server jauh lebih hemat 

Membangun infrastruktur server mandiri tentu akan membutuhkan banyak uang. Jadi, penggunaan serverless computing merupakan pilihan yang unggul dalam meminimalisir anggaran.  

Anda hanya perlu membayar sumber daya dan jasa yang digunakan untuk menjalankan sistem. Selain itu, tarif pembayaran dihitung dalam milisecond, sehingga mampu membantu Anda untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan. 

Waktu penyediaan yang cepat 

Dengan menggunakan layanan cloud computing yang telah siap digunakan, waktu yang diperlukan untuk menyediakan aplikasi menjadi lebih singkat. 

Anda tidak perlu lagi mengatur infrastruktur server dari awal, yang memungkinkan peluncuran produk Anda lebih cepat dilanjutkan ke proses pemasaran. 

Data dan sistem yang tersedia lebih stabil 

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, serverless computing terhubung dengan cloud computing yang merupakan media penyimpanan data berbasis digital. 

Berkat keterhubungan ini, data dapat diambil secara terus menerus kapanpun dan dimanapun saat Anda memerlukannya. 

Selain itu, kestabilan serverless computing mengacu pada fungsi serverless dapat dijalankan sesuai permintaan, dan penyedia cloud akan secara otomatis mengatur penggunaan sumber daya yang diperlukan.

Manajemen Infrastruktur Minimal

Jika menerapkan konsep serverless computing, penyedia cloud bertanggung jawab atas tugas-tugas seperti pemeliharaan server, pembaruan sistem operasi, dan perangkat lunak server. 

Hal ini mengurangi tanggung jawab administrasi dan pemeliharaan yang biasanya terkait dengan pengoperasian server.

 

Kekurangan Serverless Computing 

Ditemukan beberapa kekurangan pada serverless computing yang perlu Anda ketahui dan pertimbangkan sebelum memutuskan apakah akan mengadopsi model ini. Beberapa kekurangan dari serverless computing antara lain:

Kesulitan mengatasi latensi

Latensi atau bug atau masalah jaringan sering muncul saat mengoperasikan sistem. Jika Anda menerapkan konsep serverless computing, Anda akan bergantung pada penanganan oleh penyedia yang akan membutuhkan waktu lebih lama. 

Akibatnya, secara tidak langsung, ini dapat mengakibatkan penurunan pelayanan kepada pelanggan atau pengguna Anda karena mereka tidak dapat mengakses data situs web. 

Sumber daya yang terbatas 

Provider biasanya membatasi kapasitas memori yang dapat digunakan untuk setiap sumber daya dalam sistem. Namun, bukan berarti hampir seluruh server dikendalikan oleh provider. 

Kegagalan sistem mungkin terjadi jika sumber daya tersebut melebihi batasan memori, jadi Anda harus memperhatikan dan mengoptimalkan penggunaan memori dalam fungsi layanan ini agar dapat menyesuaikan kinerja situs web. 

 

Contoh Produk dan Layanan Serverless Computing 

Ada beberapa contoh produk dan layanan yang memanfaatkan konsep serverless computing. Berikut beberapa contoh produk dan penggunaan serverless computing:

AWS Lambda

AWS Lambda adalah layanan serverless computing dari Amazon Web Services (AWS). 
Dengan AWS Lambda, Anda dapat menjalankan kode tanpa perlu mengelola infrastruktur server. Anda dapat mengaitkan fungsi Lambda dengan berbagai permintaan HTTP, perubahan di basis data, atau peristiwa yang dihasilkan oleh layanan AWS lainnya.

Azure Functions 

Layanan serverless computing berikutnya adalah Azure Functions. Ini memungkinkan Anda untuk mengembangkan dan menjalankan fungsi-fungsi kecil dalam berbagai bahasa pemrograman tanpa perlu khawatir tentang pengelolaan infrastruktur servernya.

Amazon S3 (Simple, Storage, Service)

Amazon S3 adalah layanan penyimpanan objek yang sangat skalabel dan tahan bencana. Ini memungkinkan Anda menyimpan dan mengambil berbagai jenis data, seperti gambar, video, berkas, dan data lainnya, dalam bentuk "objek"

Sebagai penyedia layanan serverless computing, Amazon S3 memiliki antarmuka berbasis API yang memungkinkan akses data mudah dan aman.

File konfigurasi, berkas statis, dan aset lainnya yang diperlukan oleh aplikasi Anda biasanya disimpan di Amazon S3 dalam lingkungan serverless.

 

Dengan demikian, pemahaman terhadap serverless computing memungkinkan Anda untuk berinovasi lebih cepat dan menjawab tantangan dalam dunia teknologi yang terus berkembang.

Informasi lebih lanjut silahkan hubungi situs web kami yang menyediakan perangkat server Lenovo, SFP Mikrotik dan SFP 10G yang terbaik dan termurah hanya di griyasis.com.