Faktor penyebab redundansi data - Sebagian besar masyarakat mungkin memilih untuk menyimpan file mereka pada perangkat yang sama tetapi dengan nama yang berbeda, membeli memory card tambahan, seperti flashdisk, atau menyimpan file mereka pada perangkat lain, seperti laptop. 

Namun, untuk menghemat tempat penyimpanan yang lebih cepat, mungkin ada dua foto yang sama atau bahkan lebih dalam satu wadah jika jawaban mereka ternyata lebih banyak menyimpan pada perangkat yang sama dengan label yang berbeda. 

Oleh karena itu, bukan mengurangi beban, tetapi malah menambah beban, hal ini juga dikenal sebagai redundansi data. 

Diketahui, fenomena redundansi data bisa terjadi dan memiliki dampak signifikan pada efisiensi serta kualitas data. 

Ada beberapa faktor penyebab redundansi data utama yang mendorong terjadinya redundansi data dalam suatu sistem. Dalam konteks ini, mari kita bahas beberapa faktor penyebab redundansi data. 

 

Apa Itu Redundansi Data 

Redundansi data adalah duplikasi atau penyimpanan data yang sama secara berulang dalam berbagai file, sehingga data yang sama disimpan di lebih dari satu tempat. 

Redudansi dapat menghabiskan tempat penyimpanan dan menyebabkan variasi data yang mungkin sudah tidak dapat digunakan lagi dan menyebabkan beban penyimpanan sehingga ruang penyimpanan terbuang dan biaya akses yang lebih tinggi.

Karena redundansi data semakin meningkat seiring waktu berjalan, maka semakin banyak ruang penyimpanan server yang diperlukan untuk proses pengambilan data, yang berdampak pada kinerja bisnis Anda secara menyeluruh. 

Data yang sama yang disimpan di beberapa tempat dapat membingungkan pengguna dan mempersulit mereka untuk mengidentifikasi mana yang harus mereka akses atau perbarui. 

Kemudian ada kemungkinan lebih tinggi bahwa Anda akan menemukan laporan atau analitik yang rusak yang dapat mengganggu pertumbuhan bisnis Anda. 

Hal ini adalah alasan utama lainnya mengapa penting bagi Anda untuk memperhatikan redundansi data dan mengetahui faktor penyebab redudansi data terjadi. 

 

Bagaimana Redundansi Data Bisa Terjadi? 

Terkadang redundansi data terjadi secara tidak sengaja sementara di lain waktu disengaja. 

Redundansi data yang tidak disengaja dapat menjadi hasil dari proses yang kompleks atau pengkodean yang tidak efisien. 

Sementara redundansi data yang disengaja dapat digunakan untuk melindungi data dan memastikan konsistensi yang cukup dengan memanfaatkan berbagai kemunculan data untuk pemulihan bencana dan pemeriksaan kualitas.

 

Kelebihan Redundansi Data 

Sebelum membahas faktor penyebab redundansi data, penting untuk memahami bahwa meskipun redundansi data sering dianggap sebagai masalah, tetapi pada beberapa kasus, ada kelebihan tertentu yang dapat diperoleh dari adanya redundansi tersebut. 

Adapun beberapa kelebihan redundansi data diantaranya adalah: 

Metode pencadangan alternatif

Redudansi data dapat menjadi solusi backup alternatif dalam situasi yang tidak diinginkan seperti bencana alam atau kebakaran. Singkatnya, perusahaan masih dapat menggunakan data yang sama yang disimpan di berbagai tempat. 

Redundansi data dapat berfungsi sebagai bentuk pencadangan alternatif jika data utama mengalami kerusakan atau kehilangan, salinannya dapat diandalkan sebagai sumber alternatif. 

Berangkat dari hal tersebut, dengan keunggulan metode pencadangan alternatif membantu organisasi dalam menjaga kelangsungan operasional dan menghindari kehilangan data yang signifikan.

Keamanan tambahan

Redundansi data juga dapat memberikan lapisan keamanan tambahan. Dalam situasi di mana satu salinan data dapat diakses oleh pihak yang tidak berwenang, redundansi dapat membantu mengurangi risiko akses yang tidak sah. 

Kemudian, apabila sistem penyimpanan utama diserang, data cadangan di sistem lain dapat berfungsi sebagai alternatif. Dengan demikian, data pada bisnis dan reputasi perusahaan tetap terjaga.

Data yang lebih akurat

Redundansi data menawarkan data yang lebih akurat yang membuat organisasi dapat memastikan keakuratan data dengan mencocokkan informasi yang sama di sistem yang berbeda. 

Dalam beberapa situasi, redundansi data dapat meningkatkan keakuratan informasi. Jika informasi penting disimpan pada beberapa lokasi yang berbeda, peluang kesalahan atau kerusakan data bisa dikelola dengan lebih baik.

Akses dan update yang lebih cepat

Ketika informasi yang sama dapat diakses dari berbagai sistem, teknisi perusahaan dapat membaruinya dari sistem manapun. Ini penting karena meningkatkan kecepatan akses dan update.

Dalam beberapa kasus, memiliki data yang redundan di beberapa lokasi dapat meningkatkan kecepatan akses. 

Pengguna dapat mengakses data dari lokasi yang lebih dekat atau lebih efisien, mengurangi latensi dalam mengambil informasi. Ini terutama berguna dalam lingkungan yang memerlukan respon cepat terhadap permintaan data. 

 

Kelemahan Redundansi Data 

Perlu diketahui jika redundansi data tidak Anda kelola dengan baik, redundansi dapat menyebabkan konfusi dan kebingungan ketika pengguna mencoba mengidentifikasi sumber data yang sebenarnya. 

Oleh karena itu, walaupun terdapat kelebihan tertentu, penting untuk mempertimbangkan secara cermat sebelum mengadopsi pendekatan redundansi data dalam sistem pengelolaan data Anda, beberapa kelemahan dari redundansi data adalah sebagai berikut: 

Peningkatan volume penyimpanan database

Semakin banyak data yang disimpan, semakin besar ruang penyimpanan yang digunakan. Dengan demikian, server mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama untuk membuka. 

Biaya penyimpanan meningkat

Jika bisnis Anda membutuhkan tempat penyimpanan murah, hal ini tentu akan menjadi masalah karena ukuran database yang dibutuhkan untuk menyimpan informasi penting akan menjadi lebih mahal seiring dengan banyaknya Anda menyimpan data. 

Tidak konsisten 

Kelemahan redundansi data lainnya terdapat bahwa kemungkinan data yang sama tersimpan di dua sistem yang berbeda dalam format yang berbeda, sehingga tidak dapat menghasilkan data yang bermanfaat bagi perusahaan. 

Peningkatan kemungkinan bahwa akan terjadi kerusakan 

Kemungkinan bahwa data atau hardware yang digunakan akan rusak (corrupted) meningkat dengan jumlah data yang disimpan. Dengan pengelolaan data yang baik dan perangkat keras yang andal, kemungkinan kerusakan ini dapat diminimalkan.

 

5 Faktor Penyebab Redundansi Data 

Dalam konteks pengelolaan data, ada banyak faktor yang dapat menyebabkan redundansi data. Nah, apa saja faktor penyebab redundansi data? Berikut adalah sejumlah faktor penyebab redundansi data, diantaranya adalah:

1. Kurangnya koordinasi antar tim atau departemen

Faktor penyebab redundansi data yang pertama adalah kurangnya kerjasama antar tim, hal ini merujuk jika berbagai tim atau departemen dalam suatu organisasi memiliki basis data yang terpisah dan tidak berkolaborasi, kemungkinan besar akan terjadi redundansi data. 

Setiap tim dapat membuat dan memelihara data mereka sendiri tanpa memperhatikan bahwa data serupa ada di tempat lain. Data yang sama dapat disimpan berulang kali jika tidak ada komunikasi yang baik.

2. Penggunaan sistem berbeda-beda

Faktor penyebab redundansi data yang kedua adalah penggunaan sistem yang berbeda. 

Jika perusahaan menggunakan berbagai sistem perangkat lunak (software) yang tidak terintegrasi dengan baik, data dapat disimpan dalam format yang berbeda di setiap sistem. Ini dapat menyebabkan duplikasi data karena sistem yang berbeda tidak dapat saling berbagi informasi dengan baik.

Selain itu, faktor penyebab redundansi data juga dapat disebabkan oleh perubahan dalam kebutuhan bisnis atau kebijakan perusahaan. 

Misalnya, jika suatu atribut data berubah namanya atau formatnya, data lama mungkin tetap ada dalam sistem dengan format yang lama sehingga menciptakan redundansi. 

3. Kurangnya pemahaman tentang struktur data

Ketidakpahaman tentang struktur data atau relasi antara entitas dapat menyebabkan penciptaan data yang redundan. Pengguna mungkin tidak menyadari bahwa informasi yang mereka simpan sudah ada dalam sistem dalam bentuk yang berbeda.

4. Ketidakmampuan sistem untuk mendeteksi duplikasi

Beberapa sistem mungkin tidak memiliki mekanisme otomatis untuk mendeteksi atau mengelola duplikasi data.

Tanpa alat atau prosedur yang tepat, pengguna mungkin tidak menyadari bahwa mereka sedang menciptakan redundansi data yang tidak disengaja. 

5. Duplikasi data yang tidak direncanakan dalam cloud

Faktor penyebab redundansi data berikutnya adalah duplikasi/replikasi data dapat terjadi tanpa disadari saat menggunakan layanan cloud. 

Misalnya, layanan penyimpanan objek dapat secara otomatis membuat replika data di tempat yang berbeda untuk keperluan pemulihan bencana, yang dapat menyebabkan redundansi tidak terduga.

 

Cara Mengatasi Redundansi Data

Setelah Anda mengetahui beberapa faktor penyebab redundansi data, penting untuk memahami bahwa upaya mengurangi atau menghindari redudansi memegang peranan krusial dalam pengelolaan data yang efisien dan akurat. 

Berikut adalah cara-cara mengatasi redundansi data, diantaranya adalah:

Normalisasi basis data

Redundansi adalah masalah yang perlu diatasi karena dianggap sebagai proses tidak wajar. Apa artinya? Jadi, data diatur dengan baik dalam database sehingga mencegah duplikat.

Dengan cara mengatasi redudansi data yakni melakukan normalisasi basis data, dapat memastikan bahwa data yang dikumpulkan di setiap lokasi perang memiliki tampilan yang sama dan dapat dibaca dengan cara yang spesifik. 

Manajemen data 

Mengingat bahwa redundansi adalah masalah yang dapat memperlambat akses data karena duplikasi yang tidak diinginkan, upaya manajemen data juga dapat menjadi solusi mengatasi terjadinya redundansi data. 

Menghapus data yang tidak perlu

Mengingat redundansi adalah masalah besar dalam proses pengaksesan dan penyimpanan data, Anda harus tahu salah satu cara mengatasi redundansi data ini. 

Salah satu alasan mengapa redundansi data semakin meningkat adalah karena data tersimpan di server yang sudah lama dan tidak dibutuhkan. Oleh karena itu, data di database yang tidak penting harus dihapus untuk mengurangi kemungkinan redundansi.

Melakukan desain database 

Redundant data adalah masalah yang dapat diatasi dengan cara merancang database. Anda dapat menggunakan aplikasi internal yang dapat membaca dari database kemudian desain arsitektur database dengan benar untuk meminimalisir redundant.

Basis data yang berhubungan dapat menentukan kepemilikan bidang yang sama dan menautkan tabel serta menyesuaikannya. Metode ini dapat membantu untuk mengetahui pengulangan yang terjadi sehingga dapat menghapusnya dengan mudah.

Informasi lebih lanjut silahkan hubungi situs web kami yang menyediakan perangkat server Lenovo, SFP Mikrotik dan SFP 10G yang terbaik dan termurah hanya di griyasis.com.