Disaster recovery plan - Bencana bukan hanya tentang kerusakan alam, dalam dunia teknologi informasi (TI), terdapat juga bencana yang dinamakan bencana manusia

Apa saja bencana manusia itu? Bencana manusia diantaranya yakni peretasan data dan serangan siber

Seperti yang kita ketahui, serangan siber atau cyber attack merupakan kejahatan dunia maya yang memungkinkan data riwayat Anda di dunia maya bocor atau dicuri oleh hacker

Kejahatan dunia maya merupakan bencana manusia yang perlu dicegah dan diwaspadai, pencegahan tersebut dapat dilakukan dengan penerapan Disaster Recovery Plan

Ayo simak terus paragraf berikut ini mengenai apa itu Disaster Recovery Plan dan poin penting lain yang termasuk didalamnya

 

Apa Itu Disaster Recovery Plan

Disaster Recovery Plan biasa disingkat menjadi DRP dan diterjemahkan ke bahasa Indonesia yakni Rencana Pemulihan Bencana 

Definisi lain mengenai Disaster Recovery Plan adalah rencana strategis yang dirancang khusus untuk menghadapi berbagai jenis bencana atau kejadian tak terduga yang dapat mempengaruhi infrastruktur, sistem, data, dan operasional IT suatu organisasi

Adapun Disaster Recovery Plan dirancang untuk membantu perusahaan kembali pulih dengan cepat setelah bencana

Solusi ini cocok untuk bisnis dan kelompok yang bergantung pada infrastruktur IT untuk beroperasi


Alasan Diciptakan Disaster Recovery Plan 

Sahabat Griyasis, adapun alasan diciptakan atau dibuatnya Disaster Recovery Plan ini adalah karena suatu bencana seperti kegagalan perangkat lunak, cyber attack dan kerusakan pada sistem teknologi informasi tidak dapat diprediksi dan dapat terjadi kapan saja

Ketika gedung atau perangkat keras rusak, rencana pemulihan bencana tidak dapat mencegah kerugian

Namun, memiliki rencana pemulihan bencana/ Disaster Recovery Plan (DRP) dapat membantu perusahaan Anda pulih dan beroperasi lebih cepat karena Anda dapat mengakses data dan infrastruktur perusahaan kapan saja

 

Manfaat Disaster Recovery Plan Bagi Bisnis Anda

Disaster Recovery Plan (DRP) memiliki banyak manfaat bagi bisnis, terutama dalam menangani berbagai bencana yang datang tidak kenal waktu, beberapa manfaat utama DRP untuk bisnis meliputi:

1. Kelangsungan aktivitas bisnis

DRP memastikan bahwa perusahaan dapat beroperasi dalam situasi darurat atau bencana

Dengan memiliki rencana pemulihan yang tepat, perusahaan dapat mengurangi waktu henti dan mengurangi dampak negatif pada layanan dan produksi

2. Menjaga data penting

DRP mencakup rencana cadangan dan pemulihan data yang membantu mencegah data dan informasi penting hilang atau rusak

3. Mempertahankan kepuasan pelanggan 

Apabila sistem bisnis Anda tidak berfungsi dengan baik, pelanggan mungkin beralih ke kompetitor yang lebih siap untuk memenuhi kebutuhan mereka

Jika ini terjadi, Anda tidak hanya akan kehilangan pelanggan, tetapi juga harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk mendapatkan pelanggan baru

 

Peran Penting Disaster Recovery Plan 

Disaster Recovery Plan memiliki peran penting bagi upaya tim IT dalam melakukan pencegahan adanya kebocoran data atau aktivitas cyber attack lainnya

DRP pada IT sangat penting untuk organisasi modern yang sangat bergantung pada teknologi informasi

Tanpa DRP yang efektif, organisasi dapat menghadapi kerugian finansial, kerusakan reputasi, dan bahkan risiko kehilangan pelanggan atau pasar

Oleh karena itu, Disaster Recovery Plan harus dipandang sebagai dukungan dan investasi yang penting untuk melindungi bisnis dari potensi bencana dan kejadian tak terduga yang dapat terjadi pada infrastruktur IT


Poin Penting Dalam Perancangan DRP 

Disaster Recovery Plan adalah strategi untuk mempertahankan bisnis, maka harus dibuat dengan hati-hati sesuai dengan kondisi perusahaan dan lingkungannya, seperti jaringan dan lokasi

Apabila Anda ingin merancang Disaster Recovery Plan, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, beberapa diantaranya sebagai berikut: 

1. Recovery Time Objective/RTO 

Poin pertama dalam merancang Disaster Recovery Plan adalah estimasi atau perkiraan waktu yang dibutuhkan sistem perusahaan untuk down tanpa menyebabkan kerugian yang berarti

Sistem dapat down selama beberapa jam atau bahkan beberapa hari tanpa menyebabkan kerugian bagi perusahaan

Dengan mengetahui kapan waktu aman perusahaan mengalami downtime, selanjutnya dapat dibuat standar waktu aman untuk memulihkan sistem, sehingga perusahaan dapat mengurangi kerugian yang disebabkan oleh downtime

2. Recovery Point Objective/RPO

Jika RTO adalah langkah pencegahan kerugian yang diperlukan sesaat setelah bencana, maka RPO adalah langkah pencegahan pasca bencana yang diperlukan

RPO sendiri menetapkan titik aman untuk memungkinkan pencadangan/backup dengan aman.

Pastikan bahwa data yang sudah dicadangkan tetap terkini atau up-to-date karena tujuan utama Disaster Recovery Plan adalah membuat duplikat infrastruktur dan data utama untuk cadangan

3. Lokasi Disaster Recovery Center

Poin berikutnya yang perlu Anda jadikan pertimbangan yakni DRC atau Lokasi Pusat Restorasi Bencana

Saat memilih DRC, lokasinya sangat penting. Ini karena DRC adalah tempat infrastruktur IT dan data hasil replikasi dari data/site utama disimpan

Bagi calon pengguna DRP/Disaster Recovery Plan, penting untuk memastikan bahwa DRC terletak di lokasi yang aman, yang berarti lokasi yang memiliki risiko bencana alam yang rendah

Selain itu, sangat penting untuk memeriksa fasilitas DRC, karena fasilitas yang memiliki tingkat perawatan dan keamanan yang buruk pasti memiliki risiko insiden yang lebih tinggi

4. Identifikasi Sumber Risiko

Mengidentifikasi potensi risiko dan ancaman yang dapat mempengaruhi infrastruktur IT, termasuk bencana alam, kegagalan perangkat keras atau perangkat lunak, serangan siber, peretasan, dan bencana lainnya


Jenis-jenis Disaster Recovery Plan 

Sahabat Griyasis, terdapat 4 jenis rencana pemulihan bencana terbagi menjadi empat: virtualisasi, jaringan, cloud, dan data center. Berikut penjelasannya. 
 
1. Virtualize DRP 

Virtualize Disaster Recovery Plan membantu visualisasi yang lebih baik

Anda akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang rencana tersebut, dan sistem pengujian akan jauh lebih sederhana dan mudah digunakan

Namun, Anda harus memastikan bahwa rencana yang dibuat secara virtual benar-benar dapat diterapkan di dunia nyata

Pastikan Anda sudah menetapkan tujuan yang jelas terkait RPO dan RTO seperti yang sudah dijelaskan pada poin penting dalam merancang Disaster Recovery Plan diatas
 
2. Network/Jaringan

Disaster Recovery Plan secara nirkabel biasanya jarang dipilih karena memerlukan prosedur kompleks

Hal tersebut disebabkan apabila jumlah data yang tersimpan semakin besar, maka pelaksanaannya akan semakin sulit

Namun, kemampuan bisnis untuk melakukannya adalah yang paling penting. Perusahaan harus memastikan bahwa mereka memiliki sumber daya yang cukup, baik secara materi maupun tenaga kerja

3. Datacenter 

Seperti namanya, datacenter pada rencana pemulihan bencana/DRP mengatur penyimpanan data di tempat tertentu

Dengan menggunakan rencana ini, kecepatan pemulihan meningkat karena data dapat diakses segera setelah pusat data cadangan diaktifkan. 

Namun, Anda harus melakukan penilaian risiko operasional, termasuk lokasi, kemampuan sumber daya, dan keamanan

4. Cloud 

Dengan menggunakan rencana ini, kecepatan pemulihan meningkat karena data dapat diakses segera setelah pusat data cadangan diaktifkan

Penyimpanan dilakukan di cloud daripada di lokasi fisik melalui rencana pemulihan bencana cloud

Sebenarnya, ada banyak manfaat dari penerapan rencana seperti ini seperti halnya efektif pada penggunaan tempat, waktu, dan biaya.

Namun, untuk mencegah hacker mencuri data perusahaan, Anda perlu menggunakan sistem keamanan yang kuat dan berlapis-lapis

Kunjungi griyasis.com yang telah terpercaya selama 31 tahun sebagai solusi IT terbaik Anda dalam menyediakan disaster recovery plan berupa maintenance server, komputasi, server, serta solusi untuk data center Anda