Cara Mendesain Data Center dan Kesalahan Yang Perlu dihindari

Data center atau pusat data adalah fasilitas yang digunakan untuk menyimpan dan mengelola data dalam skala besar. 

Di era digital saat ini, data center memiliki peran yang sangat krusial karena jumlah data yang dihasilkan oleh perusahaan dan pengguna terus meningkat. 

Selain itu, sebagian besar bisnis saat ini mengandalkan media digital untuk berkomunikasi.

Selain sebagai tempat penyimpanan data, data center juga berfungsi sebagai lokasi instalasi server komputer tingkat enterprise yang menghosting database untuk website maupun aplikasi. 

Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang desain data center dan beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam proses perancangannya.

 

Sekilas Tentang Data Center

Dalam data center, terdapat infrastruktur komputasi seperti komputer jaringan, penyimpanan, dan sistem yang digunakan untuk mengolah, menyimpan, dan mendistribusikan data dalam jumlah besar. 

Dalam upaya membangun sebuah data center, terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan, antara lain lokasi, keamanan, dan kriteria lainnya, agar data center dapat beroperasi secara optimal dan aman.

Selain itu, desain data center yang efisien dan penggunaan perangkat data yang tepat juga menjadi faktor penting untuk menjaga fleksibilitas dan skalabilitas data center. 

Penting untuk memperhatikan bahwa pemeliharaan secara rutin perlu dilakukan guna memastikan data center tetap berfungsi dengan baik dan aman.

Dalam pembangunan data center, tidak hanya luas ruangannya saja yang menjadi pertimbangan, tetapi juga terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, seperti yang akan dijelaskan berikut ini:

1.Penentuan Lokasi Data Center

2. Desain dan Arsitektur Gedung/Ruangan Data Center

3. Luas Ruangan Data Center

4. Pengukuran Kebutuhan Pasokan Listrik

5. Sistem Distribusi Listrik

6. Sistem Kontrol Suhu dan Kelembaban Udara

7. Penggunaan Lantai Anti-Statis (Lantai Akses yang Ditinggikan)

8. Pemilihan Jenis Rak Server

9. Pengaturan Kabel

10. Sistem Pencegahan dan Penanganan Kebakaran

11. Sistem Keamanan di Dalam dan di Luar Lingkungan Data Center

Tujuan utama dalam pendirian data center adalah memastikan kelangsungan operasional yang tak terputus dari sistem teknologi informasi (IT). Untuk mencapai tujuan ini, perencanaan strategis yang teliti sangat penting dalam usaha mengurangi risiko kritis yang dapat mempengaruhi kinerja data center.

Melalui perencanaan strategis yang matang, risiko-risiko yang signifikan seperti gangguan daya, kegagalan perangkat keras, ancaman keamanan, dan bencana alam dapat diidentifikasi dan dikelola dengan efektif. 

Selain itu, dapat membantu dalam memaksimalkan kapasitas, efisiensi energi, serta menjalankan pemeliharaan rutin yang diperlukan untuk menjaga kinerja optimal dan kontinuitas data center.

Dengan demikian, perencanaan strategis yang cermat dan komprehensif merupakan faktor krusial dalam pembangunan data center guna menjaga kelangsungan operasional sistem IT dan meminimalkan risiko-risiko kritis yang dapat terjadi.

 

Bagaimana merancang Data Center

Tidak ada persyaratan atau kewajiban standar yang mengatur desain atau konstruksi data center. Data center dirancang untuk memenuhi kebutuhan bisnis. 

Akan tetapi, tujuan utama dari setiap standar adalah membangun praktik terbaik yang umum digunakan.

Ada berbagai standar yang berlaku untuk data center saat ini, dan bisnis dapat memilih satu atau beberapa standar tersebut, atau bahkan menggabungkan bagian tertentu dari berbagai standar, dalam proyek data center.

Standar ini memberikan panduan yang membantu memastikan bahwa perhatian yang memadai diberikan pada faktor-faktor berikut ini dalam merancang data center

Dalam merancang data center, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan, antara lain:

1. Desain konseptual: Merupakan tahap awal dalam perencanaan, di mana konsep dan tujuan data center ditentukan dengan jelas.

2. Tata ruang dan perencanaan ruang: Melibatkan penentuan tata letak ruangan, area yang diperlukan untuk server, peralatan, dan fasilitas pendukung lainnya.

3. Persyaratan konstruksi bangunan: Menyelidiki kebutuhan fisik bangunan, termasuk struktur, kekuatan, bahan, dan fitur lainnya.

4. Keamanan fisik: Merupakan aspek penting untuk melindungi data center dari ancaman eksternal, seperti sistem pengawasan, pengendalian akses, dan perlindungan fisik.

5. Infrastruktur internal (mekanik, listrik, pipa ledeng, dan sistem kebakaran): Melibatkan perencanaan dan pemasangan sistem pendingin udara, pasokan listrik yang andal, sistem pemipaan air bersih, serta sistem pemadam kebakaran yang efektif.

6. Operasi dan alur kerja: Merupakan perencanaan prosedur dan kegiatan yang terlibat dalam pengoperasian data center, termasuk pemantauan kinerja, manajemen kapasitas, dan pengaturan tugas pemeliharaan.

7. Pemeliharaan: Memastikan bahwa pemeliharaan rutin dilakukan untuk menjaga kinerja dan keandalan data center, termasuk perawatan perangkat keras dan perangkat lunak, penggantian suku cadang, serta pemantauan secara teratur.

Dengan memperhatikan faktor-faktor ini dalam merancang data center, dapat dihasilkan lingkungan yang optimal untuk penyimpanan dan pengelolaan data yang efisien dan aman.

 

Standar & pedoman Desain Data center

Standar desain data center membantu menetapkan persyaratan minimum dan praktik terbaik dalam persiapan, pengoperasian, dan pemeliharaan memelihara sistem data center. 

Institusi profesional seperti International Standards Organization (ISO) atau Telecommunication Industry Association (TIA) menyediakan kehaliannya untuk merumuskan pedoman yang efektif dalam pengelolaan data center.

Secara umum, terdapat standar desain yang diikuti saat membangun arsitektur data center antara lain:

- Standar Infrastruktur Telekomunikasi untuk Data center (TIA-942): Standar ini memberikan pedoman tentang infrastruktur telekomunikasi yang diperlukan dalam data center, termasuk kabel, konektivitas, dan jaringan.

- Standar Sistem Manajemen Keamanan Informasi ISO/IEC 27001:2005 dan 27001:2013: Standar ini mencakup pengelolaan keamanan informasi dalam data center, termasuk aspek keamanan fisik dan kebijakan keamanan.

Standar ini mencantumkan persyaratan untuk berhasil merancang dan menggunakan pusat desain, seperti,

- Peraturan Bangunan: Memastikan data center mematuhi aturan dan regulasi terkait bangunan, termasuk struktur dan kekuatan bangunan.

- Informasi Keamanan: Mengatur kebijakan keamanan dan langkah-langkah perlindungan yang harus diadopsi dalam menjaga keamanan data dan infrastruktur data center.

- Desain dan Ketahanan: Memperhatikan aspek desain dan ketahanan fisik untuk menghadapi ancaman dan risiko yang mungkin terjadi terhadap data center.

- Kesehatan dan Keselamatan: Memastikan adopsi standar kesehatan dan keselamatan kerja dalam operasional data center untuk melindungi karyawan dan pengguna data center.

- Efisiensi Energi: Mengutamakan praktik efisiensi energi dalam perancangan data center untuk mengurangi konsumsi energi dan dampak lingkungan.

- Keberlangsungan Bisnis: Menyertakan strategi keberlanjutan dan rencana pemulihan bencana agar data center tetap beroperasi dengan minimal gangguan dalam situasi darurat.

 

Kelalaian yang tidak perlu dilakuan dalam Data center

Pembangunan dan penerapan sistem data center baru berpacu dengan waktu dan dana. 

Sebagian besar layanan data desain mengembangkan solusi yang hanya memenuhi tujuan jangka pendek, yang dapat berubah menjadi hambatan dalam jangka panjang. 

Mengingat data selalu berkembang, penting untuk membuat sistem data center yang futuristik dengan ruang untuk menambahkan peningkatan dan modifikasi.

Berikut ini terdapat sembilan kesalahan yang harus dihindari saat mendesain data center.

1. Gagal melakukan penilaian infrastruktur secara menyeluruh: Penting untuk secara menyeluruh mengevaluasi infrastruktur yang ada agar dapat memahami kebutuhan dan menentukan desain yang tepat untuk data center.

2. Salah menghitung total biaya kepemilikan (TCO): TCO harus diperhitungkan dengan cermat, termasuk biaya pembangunan, pemeliharaan, dan operasional jangka panjang, agar tidak terjadi kelebihan anggaran yang tidak diharapkan.

3. Memiliki kepemimpinan proyek yang ambigu: Kepemimpinan yang jelas dan terarah dalam proyek data center sangat penting untuk memastikan keberhasilan dalam merancang dan mengimplementasikan data center yang efektif.

4. Menentukan lokasi data center sebelum desain selesai: Penting untuk menyelesaikan desain data center sebelum menentukan lokasi fisiknya. Hal ini memungkinkan penyesuaian lokasi dengan desain yang diinginkan.

5. Salah memilih peralatan daya data center: Pemilihan peralatan daya yang tepat untuk data center sangat penting. Pemilihan yang salah dapat menyebabkan masalah performa dan efisiensi energi di masa mendatang.

6. Gagal mengidentifikasi ketergantungan: Penting untuk mengidentifikasi dan mempertimbangkan semua ketergantungan yang ada, seperti ketergantungan pada sistem lain, kebutuhan konektivitas, dan integrasi dengan infrastruktur yang ada.

7. Meremehkan jadwal pembangunan data center: Jadwal pembangunan data center harus direncanakan dengan cermat dan realistis. Meremehkan waktu yang dibutuhkan dapat mengakibatkan keterlambatan dalam pengoperasian data center.

8. Ketidaksesuaian dengan tujuan bisnis: Desain data center harus selaras dengan tujuan bisnis perusahaan. Memahami kebutuhan bisnis secara menyeluruh sangat penting untuk menghasilkan solusi yang sesuai.

9. Tidak melihat lebih jauh setelah pembangunan selesai: Setelah data center selesai dibangun, perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi secara terus-menerus untuk memastikan bahwa data center tetap memenuhi kebutuhan dan memperbaiki atau mengubah sesuai kebutuhan masa depan.

Sekarang anda sudah mengenal desain data center bukan? Jika anda memiliki ingin berkonsultasi di dunia IT, kami siap melayani anda sebagai solusi terbaik. Cek website kami di griyasis.com yang telah menyediakan berbagai jenis produk hardware maupun software.