Client server dalam database - Pernahkah Anda berpikir bagaimana aplikasi-aplikasi modern dapat mengakses dan menyimpan data dalam database atau media penyimpanan data lainnya dengan begitu cepat dan efisien? 

Rahasianya terletak pada konsep yang akrab dalam dunia teknologi yakni client server dalam database. 

Mari kita jelajahi bagaimana kerja sama antara "client" dan "server" ini menjadi pondasi utama dalam mengelola database, memastikan informasi dapat diakses dan dikelola dengan lancar.

Lantas, apa definisi client server dalam database? Ayo, simak terus selengkapnya pada paragraf dibawah ini, ya. 

 

Pengertian Client Server dalam Database 

Pada dasarnya, client server dalam database adalah konsep arsitektur perangkat lunak atau software yang menghubungkan sistem server dan sistem client, yang dapat berkomunikasi satu sama lain dan melalui jaringan komputer. 

Klien adalah bagian dari aplikasi yang digunakan oleh pengguna akhir. Ini bisa berupa aplikasi desktop, aplikasi seluler, atau bahkan situs web. Klien bertanggung jawab untuk mengirim permintaan ke server, seperti meminta data tertentu atau memperbarui informasi.

Di sisi lain, server adalah komponen yang menyimpan data dan menangani permintaan dari klien. Server memiliki pengetahuan tentang bagaimana data diorganisir dan disimpan, serta memiliki kapasitas untuk memproses permintaan dari berbagai klien dalam satu waktu secara bersamaan.

 

Keuntungan Client Server dalam Database 

Client server dalam database, membagi peran antara klien dan server, yang memungkinkan skalabilitas, keamanan, dan manajemen data yang lebih baik. 

Adapun klien tidak perlu khawatir tentang kelengkapan penyimpanan atau tugas pemrosesan yang intensif karena server mengelolanya. Server juga dapat mengoptimalkan kinerja dan keamanan data, sehingga Anda selaku pengguna memiliki pengalaman yang lebih baik.

Dengan kata lain, hubungan client server dalam database sangat penting karena memungkinkan aplikasi untuk dengan mudah mengakses, mengelola, dan berinteraksi dengan data tanpa perlu mengetahui detail cara tentang penyimpanan dan pengaturan data di belakang layar.

 

Cara Kerja Client Server dalam Database

Setelah Anda mengenal apa itu client server dalam database dan keuntungannya, berikut adalah cara kerja client server dalam database, diantaranya adalah:

1. Pembuatan User Interface:
Client pada client server dalam database menggunakan berbagai aplikasi software atau hardware untuk menciptakan halaman website dengan antarmuka pengguna (user interface) yang menarik dan informatif.
User interface/tatap muka yang baik berpengaruh pada jumlah kunjungan pengguna, menjadikannya elemen penting dalam strategi klien.

2. Peran Web Server:
Web server berperan penting dalam pengaturan user interface.
Ketika Anda mengakses halaman, web server menerima permintaan dan menyimpannya sebagai kode HTML, disimpan melalui workstation.

3. Respon Cepat dari Server: 
Web server merespons permintaan dengan cepat, menyediakan informasi yang diinginkan kepada klien.
Proses ini memastikan pengalaman pengguna yang responsif dan lancar.

4. Pemeriksaan bahasa pemrograman:
Setelah menerima permintaan dari pengguna, klien memeriksa sintaks (bahasa pemrograman) yang digunakan.
Klien menghasilkan permintaan database yang sesuai, umumnya dalam bahasa SQL (Structured Query Language) atau bahasa lainnya.

5. Proses di Server:
Cara kerja permintaan klien diteruskan ke server untuk diproses lebih lanjut.
Selanjutnya, server mengakses database dan mengambil informasi yang diminta.

6. Menunggu Response dari Server:
Cara kerja client server dalam database berikutnya yakni server memproses permintaan dan menyiapkan respons yang sesuai untuk pengguna akhir.
Setelah itu, klien menunggu respons dari server.

7. Pengiriman Respons ke Klien:
Setelah mendapatkan respons dari server, klien mengirimkannya kepada pengguna akhir melalui user interface.

8. Tayangan Hasil pada User Interface:
Anda akan melihat hasil dari permintaannya pada user interface.
Informasi yang diambil dari database ditampilkan dengan cara yang mudah dipahami oleh Anda, 

Dengan demikian, proses client-server dalam database memungkinkan Anda selaku end-user akhir untuk berinteraksi dengan data melalui user interface yang menarik, dengan server bertindak sebagai pelayan yang mengolah permintaan dan memberikan respons yang dibutuhkan.

 

Arsitektur Client Server dalam Database 

Setiap tahun, dunia server semakin berkembang. Perkembangan ini bertujuan untuk memberi pengguna akses, administrasi, dan keamanan data yang lebih baik. Beberapa jenis arsitektur client server dalam database adalah sebagai berikut:

1. One tier/standalone

Jenis arsitektur client server dalam database ini membutuhkan mainframe untuk memprosesnya. Pada one tier,, pemrosesan dilakukan secara terpusat dengan mesin tunggal dengan seluruh kode aplikasi disimpan dan dijalankan pada host.

2. Two tier: Client/Server

Aplikasi arsitektur client server dalam database two tier melakukan pemrosesan pada client dan server. 

Aplikasi ini menghubungkan satu server ke banyak client dengan jaringan, dan mereka dapat ditempatkan di jarak jauh dari komputer client dan server. Prosesnya dimulai dengan client membuat permintaan, yang kemudian dikirimkan kepada client oleh server.

3. Three tier

Arsitektur three tier atau tiga lapisan pada client server dalam database ini merupakan pengembangan dari arsitektur dua lapisan dengan server aplikasi. 
Aplikasi berfungsi sebagai lapisan proses bisnis dan berdiri di antara client dan database server. Model ini membagi fungsi ke dalam beberapa lapisan. untuk menyediakan pembaharuan, skalabilitas, dan keamanan aplikasi.

Arsitektur ini membutuhkan bandwidth yang sangat besar untuk dapat diakses oleh banyak client, sehingga sebagian besar aplikasi diletakkan di sisi client dan hanya mengirimkan data ke database server. 

4. Multi-Tier System

Metode multi tier terakhir client server dalam database ini hampir mirip dengan arsitektur three tier. Metode ini akan membahas hanya user interface dan pengolahan data. 

Dengan menerapkan arsitektur ini pada client server dalam database, business logic server dapat terhubung ke aplikasi server lainnya. Kemampuan ini digunakan untuk mengumpulkan data dari data server dan kemudian memberikan service kepada klien aplikasi. 

Multi tier system menawarkan akses yang lebih cepat daripada arsitektur lainnya yakni memiliki sistem yang lebih baik untuk administrasi, keamanan, dan backup data. Namun, metode ini membutuhkan biaya yang sangat mahal karena komputer yang dibutuhkan untuk berfungsi sebagai server memerlukan spesifikasi khusus.

Informasi lebih lanjut silahkan hubungi situs web kami yang menyediakan perangkat server Lenovo, SFP Mikrotik dan SFP 10G yang terbaik dan termurah hanya di griyasis.com.